Rabu, 11 Agustus 2010

Sepualynch (seputar aktivitas lip-synch)

Setelah membuat video lip-synch dengan adik saya dengan salah satu lagu yang dibawakan grup band yang lumayan terkenal asal Denmark,bermodalkan web cam saya mencoba mengedit video tersebut pakai movie maker. Aduh, ternyata waktu yang di butuhkan cukup lama, dari pagi tadi sampai sore ini, video tersebut belum kelar-kelar juga. Letak kesulitan dalam lip-synch adalah menyelarasnya gerakan mulut dengan suara penyanyi yang sebenarya dan mengedit video tersebut saat menyelaraskan lirik lagu tang dibawakan penyanyi yang sebenarnya. Hal ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Apalagi kalau hanya menggunakan web cam yang ada di lap top,saya rasa kesebaran kita akan lebih dipertanyakan. Karena terlalu sering mendengar lagu tersebut saat mengulang-ulang proses pengeditan, saat saya bangun dari tidur, lagu tersebut terngiang-ngiang di telinga.

Adik saya pun pulang dari les persiapan SNMPTNnya lalu dia menonton video yang kita ambil tadi pagi yang sudah diedit. Dia pun berusaha mengedit video itu “Gimana pekerjaan orang yang kerjanya mengedit video klip ya? Apa kah mereka tidak bosan? “.Lalu saya menimpali “Heh, gimana dengan para pernyanyi atau grup band yang lagunya nge-hit? Apakah mereka tidak bosan menyanyikan lagu yang sama berulang-ulang bahkan mungkin sampai ribuan kali?”. Setelah kejadian ini kami berdua mendadak boring mendengarkan lagu itu, padahal sebelumya lagu itu sering kami putar.

Masih seputar lip-synch, kemunculan aksi lip-synch Sinta dan Jojo yang setelah pendahulunya Momoypalaboy yang telah terlebih dahulu terkenal di Filipina membuat saya berpikir akan ada lomba pencarian lip-syncher berbakat (saya tulis lip-syncher karena ga tau kata-kata apa yang cocok untuk mewakili orang yang melakukan lip-synch) dalam beberapa waktu ke depan yang akan menjadi acara televisi nasional. Kita lihat saja kelanjutannya.

PS: I am not a lip-synch holic
(wah, saya baru tahu dari Oxford Pocket Dictionary kalau PS adalah singkatan dari postscript : something written at the end of your letter to add something you have forgotten to say)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar